Minggu pagi (20/10/2019),
mereka mengular di pinggiran jalan sejak pukul 06.00 WIB untuk menyaksikan ider-ideran karnaval “Memayu Buyut Trusmi”.
Diiringi suara gamelan, beberapa pria berpakaian putih-putih serupa begawan menyeruak dari tengah kerumunan, mereka para kemit(petugas jaga makam keramat) yang bertugas mengirab 14 tombak pusaka warisan Ki Buyut Trusmi.
Di belakangnya, berbaris rombongan lelaki berseragam merah muda, memakai iket “mega mendung”, membawa welit alias atap rumbia.
Rombongan pengirab 14 tombak pusaka warisan Ki Buyut Trusmi, Cirebon.
Berurutan di belakang pembawa welit, muncul rombongan peserta karnaval dari seluruh kukuban Cirebon lengkap dengan atraksi seni mereka. Mulai dari kelompok tari, street art costum, patung karakter berukuran raksasa, beragam hasil bumi dan makanan, iring- iringan kelompok berkuda, hingga kereta kencana.
Ider-ideran atau arak-arakan ini dihelat dari kompleks Makam Buyut Trusmi hingga Ke arah Panembahan
Untuk detailNya mengenai sejarah Memayu buyut Trusmi selengkapnya klik link di bawah ini
https://trussemi.blogspot.com/2019/09/memayu-buyut-trusmi-2019.html?m=1
Semoga dibtahun kedepan nya nanti aman dan kondustif