Our Feeds
zhons

Muludan Trusmi plered cirebon



Setiap tanggal 12 Rabiull Awal kita memperingati Maulid Nabi. Di Kota Cirebon Maulid Nabi lebih populer dengan sebutan Muludan. Peringatan Muludan di Kota Cirebon terpusat di beberapa tempat di antaranya Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman. Di kedua keraton tersebut pada bulan maulid banyak sekali dikunjungi masyarakat dari berbagai daerah, yang tentunya juga menarik para pedagang untuk berdagang di sekitar keraton tersebut. Sehingga selama ini atmosfer tradisi Muludan lebihidentik dengan suasana pasar tahunan

Salah satu tradisi di Kabupaten Cirebon Jawa Barat yang banyak didatangi masyarakat adalah perayaan kelahiran Nabi Muhammad SAW (muludan) di Trusmi

tradisi Muludan sejumlah keraton di Cirebon. Meskipun demikian, bukan berarti semarak Muludan di Cirebon berakhir. Sejumlah daerah lain secara bergilir siap menyelenggarakan tradisi Muludan secara masal seperti di daerah Trusmi, Kecamatan Plered.

Tradisi mauludan trusmi diadakan setiap tahun menjelang bulan kelahiran nabi muhammad SAW setelah mauludan di kasepuhan rolasan 1-12 baru pindah ke daerah trusmi 12-25 , selaweaan

Masyrakat trusmi bilang dinamakan pelalan Puncak berahirnya mauludan di trusmi selawean 12-25 di hitung lanjutan setelah mauludan di kasepuhan

di sejumlah ruas jalan Trusmi dan menuju ke arah lampu merah plered sudah ramai pedagang. Jika sebelum puncak Muludan Keraton pedagang baru ada di sekitar Situs Makam Keramat Trusmi,bertambah ke arah menuju Panembahan.

muludan tidak hanya ada di Kesepuhan dan Kanoman saja, melainkan ada juga ada tempat lain seperti Desa Trusmi, Desa Tuk dan Desa Astana Gunung Jati.

Muludan Trusmi merupakan rangkaian dari acara tradisi Muludan Cirebon yang dimulai dari Keraton Kanoman ( 1-8 Mulud ), Keraton Kasepuhan ( 1-12 Mulud ) Gunung Jati ( 12 Mulud ), Tuk ( 19 Mulud ), Gegesik ( 21 Mulud ) dan terkhir Trusmi ( 12-25 Mulud ).

Tradisi mauludan trusmi terbesar ke dua setelah mauludan di kasepuhan cirebon

pedagang dan pengunjung yang membanjiri acara ini. Rentetan pedagang dan hiburan berjajar sepanjang jalan desa Trusmi Wetan, Trusmi Kulon, Weru Lor dan Kaliwulu.

Terlihat penuh sesak karena jalanan Trusmi hanya satu arah sehingga pengunjung harus rela berdesak-desakan. Lain halnya dengan jalanan di Kasepuhan yang pararel membuat banyak pilihan untuk membagi keramaian.

Membludaknya pengunjung menyebabkan macet di sekitar Pasar Plered, baik dari arah Palimanan maupun arah Cirebon. Dan diprediksi, puncak membludaknya pengunjung terjadi pada muludan penanggalan Jawa selawean 25 MULUDAN TRUSMI.

Subscribe to this Blog via Email :
Previous
Next Post »