Asal Usul Desa Watubelah -
Pada saat Pangeran Walangsungsang menyebarkan agama Islam di daerah Cirebon, ia melihat kobaran api di sebuah hutan yang sekarang bernama Desa Watubelah. Setelah didekati ternyata hutan tersebut dibakar oleh Ki Patih Manik yang bermaksud membangun sebuah pedukuhan untuk memenuhi persyaratan agar dapat mempersunting Nyi Mas Serang yang cantik jelita, putri Ki Gede Mayaguna dan Nyi Gede Renda.
Ki Patih Manik adalah Patih Negeri Galuh yang mendapat perintah rajanya untuk menghambat Pangeran Walangsungsang menyiarkan agama Islam diwilayah negerinya. Pucuk dicinta ulam tiba, ketika Ki Patih Manik sedang membakar hutan, tiba-tiba datang Pangeran Walangsungsang yang memang sedang dicarinya. Pangeran Walangsungsang sangat hormat dan bersedia membantu Ki Patih Manik membangun pedukuhan, namun bukannya Ki Patih Manik menerimanya malahan sebaliknya mengancam Pangeran Walangsungsang agar tidak menyiarkan agama Islam.
Mendengar ancaman itu, Pangeran Walangsungsang menerangkan bahwa agama Islam mengajarkan para pemeluknya agar bersujud dan menyembah kepada Allah SWT, bukan kepada benda-benda yang dibuat manusia. Ki Patih Manik semakin murka mendengar penjelasan Pangeran Walangsungsang. Selanjutnya terjadilah perang tanding antara Ki Patih Manik dengan Pangeran Walangsungsang. Keduanya saling mengeluarkan ilmu kesaktian. Perang tandingpun berlangsung berminggu
-minggu, akan tetapi akhirnya Ki Patih Manik tidak dapat menandingi kesaktian Pangeran Walangsungsang.
Ki Patih Manik dengan kesaktiannya masuk dalam sebuah batu (watu-bhs Jawa) besar untuk bersembunyi. Mengetahui lawannya bersembunyi didalam batu, Pangeran
Walangsungsang segera melaksanakan shalat sunnah di atasnya. Selesai melaksanakan shalat, batu besar tempat persembunyian Ki Patih Manik tiba-tiba retak dan belah menjadi dua. Ki Patih Manik meloncat keluar dan lari ke arah utara menghindari serangan Pangeran Walangsungsang.
Setelah Ki Patih Manik melarikan diri, Pangeran Walangsungsang meng-Islamkan Ki Gede Mayaguna, Nyi Gede Renda dan Nyi Mas Serang putrinya. Sedangkan hutan yang dibakar Ki Patih Manik dijadikan sebuah pedukuhan dan diberi nama Watubelah. Nama tersebut diambil dari batu tempat persembunyian Ki Patih Manik yang terbelah yang sekarang berada di Blok Sinumpuk.
Ki Patih Manik melarikan diri ke arah utara dengan cara menggelinding bagaikan bola (bundar) dan akhirnya berhenti di sebuah pedukuhan. Agar tidak dikenali Pangeran Walangsungsang yang menurut perkiraannya akan terus mengejarnya, ia menanggalkan seluruh pakaian kerajaannya dan menyamar menjadi rakyat biasa.
Hingga sekarang pedukuhan tempat “persembunyian” Ki Patih Manik terkenal dengan nama pedukuhan Bunder.
Ki Gede Mayaguna dan istrinya sepakat menikahkan Nyi Mas Serang dengan Syeh Abdurahman salah seorang murid Pangeran Walangsungsang, yang bergelar Ki Gede Pasalakan. Setelah Ki Gede Pasalakan meninggal, ia dimakamkan di Pasalakan, sedangkan Ki Gede Mayaguna dan Nyi Mas Serang dimakamkan di Watubelah.
Sejak tahun 1998 status Desa Watubelah berubah menjadi Kelurahan Watubelah dan berada di wilayah Kecamatan Sumber
Asal Usul Desa Watubelah
Next
« Prev Post
« Prev Post
Previous
Next Post »
Next Post »